Kerasa nggak sih akhir-akhir ini cuaca panas sekali dimana-mana. Tidak hanya saat siang hari namun malam hari juga loh! Cuaca panas saat ini terasa sekali bagi penduduk di kota Surabaya terutama. Dilansir dari berita Suara Surabaya, pada 1 Oktober 2023 menurut informasi dari BMKG Juanda bahwa suhu di wilayah Kota Surabaya akan mengalami peningkatan suhu maksimum mencapai 42 derajat Celsius. Ada banyak penyebanya yaitu karena asap kendaraan, asap industri, dan banyaknya karhutla di Indonesia yang menyebabkan bencana krisis iklim terjadi.
Wah apa sih itu Karhutla? Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan Republik Indonesia, Karhutla dalah singkatan dari “Kebakaran Hutan dan Lahan” merupakan suatu peristiwa terbakarnya hutan dan/atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbukan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik. Merujuk data Sipongi (Sistem Pengawasan Karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), indikasi luas karhutla di Indonesia tahun ini mengalami kenaikan dari tahun 2022. Sepanjang Januari-Agustus 2023, karhutla sudah membuat 267.935,59 hektar lahan dan hutan terbakar. Emang boleh terjadi karhutla seluas itu?
Tidak hanya cuaca panas yang saat ini kita rasakan bersama, dampak yang dapat dirasakan adalah asap akibat kebakaran yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dalam jangka pendek karena mengandung zat polutan berbahaya seperti CO (karbon momoksida), ozon traposfer, dan partikulat yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Selain itu, paparan asap dari karhutla menyebabkan banyak masalah pernafasan juga loh! Seperti asma, ISPA, bronchitis, peneumonia, bahkan seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Dikhawatirkan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan pencemaran udara yang serius karena pelepasan asap dan partikel berbahaya ke atmosfer.
Parah sekali bukan dampaknya? Lahan gambut yang berfungsi untuk penyerap karbon ke alam juga berkurang fungsinya dalam penyimpanan karbon. Hutan menjadi gundul sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di saat musim hujan sehingga menyebabkan tanah longsor ataupun banjir. Dampak lainnya yang serius dapat mengancam habitat flora dan fauna di dalam hutan tersebut dan dapat terancam punah. Bisakah kita sebagai manusia hidup sendiri tanpa ekosistem yang baik? Tentu saja tidak. Kelompok petani di lahan yang menggantungkan hidupnya disana dapat kehilangan mata pencaharian begitupun pada nelayan serta komunitas adat.
Dampak yang serius ini tidak bisa kita biarkan saja karena bencana krisis iklim sedang menyerang kita besar-besaran. Upaya pencegahan, pemantauan, dan penanganan Karhutla menjadi krusial dan harus segera dilakukan. Upaya pencegahan karhutla sangat penting untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah karhutla:
1. Larangan Pembakaran Terbuka
Penerapan dan penegakan larangan pembakaran terbuka di hutan dan lahan gambut adalah langkah kunci dalam pencegahan karhutla. Ini mencakup pengendalian pembukaan lahan dengan membakar dan memastikan bahwa praktik ini tidak ilegal.
2. Monitoring dan Pengawasan
Pemantauan secara teratur terhadap kondisi hutan dan lahan gambut, serta mendeteksi awal potensi kebakaran, sangat penting. Teknologi seperti satelit, drone, dan sensor cuaca dapat digunakan untuk tujuan ini.
3. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara mencegahnya adalah kunci. Ini melibatkan pelatihan petani, perkebunan, dan masyarakat setempat tentang alternatif untuk pembakaran terbuka dan tata cara yang berkelanjutan dalam pengelolaan lahan.
4. Pemadaman Cepat
Memiliki tim pemadam kebakaran yang siap dan peralatan yang memadai untuk merespons kebakaran hutan dengan cepat adalah penting untuk mengendalikan kebakaran sebelum meluas.
5. Restorasi Lahan Gambut
Memulihkan lahan gambut yang rusak dan melestarikannya adalah bagian penting dari pencegahan karhutla. Ini melibatkan upaya untuk memulihkan ekosistem yang terganggu dan membangun infrastruktur yang dapat memelihara lapisan gambut.
6. Hukum dan Penegakan Hukum
Peraturan yang ketat dan penegakan hukum yang efektif terhadap pembakaran hutan ilegal sangat penting. Ini mencakup sanksi yang tegas bagi pelaku kebakaran hutan.
7. Kolaborasi Internasional
Karhutla seringkali melibatkan negara-negara yang berbagi perbatasan, sehingga kerja sama lintas batas dalam pemantauan, pemadaman kebakaran, dan penegakan hukum penting.
8. Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan: Menerapkan praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, termasuk deforestasi yang bertanggung jawab dan perencanaan tata ruang yang bijaksana, dapat membantu mencegah karhutla.
Upaya ini dapat berkontribusi pada pencegahan Karhutla yang memiliki dampak yang merusak pada lingkungan, kesehatan manusia, dan iklim global. Perencanaan dan tindakan yang tepat, Karhutla dapat diminimalkan dan dihindari. Yuk sebagai generasi muda, biar nggak cuma sambat terus kita beraksi nyata untuk masa depan dalam #JagaHutan dan #JagaIklim! Kalau bukan kita siapa lagi?