How To Change Egosytem to Ecosystem

Cerita
12 November 2023 70 11
JAWA TIMUR

Author

NURUL QUR'ANI ISLAMIYAH

4

How to Change “Egosystem” to “Ecosytem”

Karya : Nurul Qur'ani Islamiyah

 

Ekosistem merupakan suatu sistem yang melibatkan interaksi antara seluruh makhluk hidup dan komponen abiotik yang berinteraksi dengannya (Setiasih & Hakim, 2012), dengan kata lain ekosistem merupakan sekumpulan makhluk hidup yang terbentuk karena interaksi dan hubungan timbal balik dengan lingkungan sekitarnya yang bersifat abiotik. Ekosistem terbentuk dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan alam, hal ini dikarenakan dalam ekosistem terdapat suatu hubungan yang kompleks. Kepunahan dan kelestarian suatu makhluk hidup pada sebuah ekosistem, akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lainnya.


Salah satu bentuk ekosistem yang menarik untuk dibahas yaitu ekosistem mangrove. Hal ini dikarenakan menurut data yang terdapa pada penelitian Taluke, (2019) menjelaskan bahwa Indonesia memiliki ekosistem mangrove yaitu mencapai 4,2 juta ha atau 25% dan merupakan terbanyak atau terluas didunia. Namun saat ini, luas ekosistem mangrove tersisa sekitar 3,2 juta ha, atau terjadi pengurangan sekitar 1 juta ha. Menurunnya ekosistem mangrove yang signifikan tersebut merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas lebih lanjut, mwengingat ekosistem mangrove ini memiliki peran penting dalam keseimbangan alam.


Berdasarkan pengertian secara umum, ekosistem mangrove merupakan sekumpulan makhluk hidup yang memiliki habitat di hutan mangrove serta memiliki interaksi dan hubungan timbal balik dengan lingkungan abiotic di sekitarnya. Menurut Kawaroe, (2021) Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut, terutama perikanan pantai, sehingga pemeliharaan dan rehabilitasi ekosistem mangrove merupakan salah satu alasan untuk tetap mempertahankan keberadaan ekosistem tersebut. Dampak yang terjadi apabila ekosistem mangrove tidak dimanfaatkan dengan bijak yaitu rusaknya ekosistem mangrove sehingga berdampak pada putusnya rantai kehidupan antar ekosistem.


Salah satu studi kasus pemanfaatan ekosistem mangrove yang berlebihan ini terjadi pada pantai yang berada di Kecamatan Loloda, Maluku Utara. Keberadaan ekosistem mangrove yang ada disekitaran pesisir pantai Kecamatan Loloda yang dulunya mendominasi kini mulai terancam punah, dikarenakan aktivitas masyarakat hampir secara keseluruhan yang tinggal disekitaran pesisir Kecamatan Loloda mempunyai kebiasaan menebang pohon mangrove baik untuk pembuatan rumah, sabuah dalam rangka pesta Adat/Keagamaan bahkan menjadikan pohon mangrove sebagai bahan kayu api untuk kebutuhan hidup sehingga kawasan ekosistem mengrove di sepanjang wilayah pesisir Loloda mulai berkurang secara perlahan. Menurunnya ekosistem mangrove ini tentu berdampak pada kehidupan di lingkungan sekitarnya, salah satunya pada keberagaman biota laut. Turunnya keberagaman biota laut akibat ekosistem mangrove yang rusak, berdampak pada penurunan ekonomi masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan.


Dari studi kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa penurunan ekosistem pada suatu lingkngan akan berdampak pada makhluk hidup yang ada di sekitarnya, termasuk manusia. Sehingga dalam hal ini perlu adanya upaya untuk mengubah pola “Egosistem” menjadi ramah “Ekosistem”. Beberapa upaya untuk meningkatkan kesadaran untuk ramah menjaga ekosistem yaitu :

1.     Pemberdayaan komunitas dengan mengenalkan pemanfaatan, pengendalian serta perencanaan dalam melaksanakan konservasi. Dengan mengenalkan manfaat, cara pengendalian serta perencanaan yang matang dalam melakukan konservasi ekosistem, masyarakat diharapkan lebih paham cara untuk menjaga ekosistem demi kerbelanjutan hidup mereka.

2.     Pemberdayaan komunitas dengan menumbuhkan nilai ekonomi dengan menjaga kelestarian lingkungan. Dalam hal ini masyarakat dibimbing untuk mengolah suatu Sumber Daya Alam dengan bijak, sehingga tidak merusak ekosistem pada suatu lingkungan.

3.     Menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan aktualisasi kegiatan – kegiatan edukasi seperti penyuluhan, edukasi melalui film, dan upaya lainnya.

4.     Kerja sama dari berbagai pihak, baik komunitas dengan instansi, instansi dengan organisasi, organisasi dengan komunitas dan sebagainya. Tujuannya yaitu untuk menyelaraskan suara dan meningkatkan kepedulian dengan kerja sama antar pihak. 


Suka Dengan Cerita Ini

Topik Berhubungan

Dukung Rambu Amy