Melakukan Upaya Konservasi Hutan Melalui Platform Restor

Dipublikasikan oleh admin pada 24 Mar 2022

Alam mengalami degradasi lahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kurang dari 75% dari ekosistem alami telah berubah drastis akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini, restorasi menjadi sangat penting untuk memperlambat perubahan iklim dan mengurangi dampaknya seperti banjir, kebakaran, dan kekeringan di seluruh dunia. Hasil penelitian mengungkapkan, jika dikelola dengan cara yang bertanggung jawab, secara ekologi dan sosial restorasi dapat meningkatkan ketahanan pangan untuk lebih dari 1,3 milyar manusia, menangkap lebih dari 299 gigaton karbon dioksida, dan menghindari 60% kepunahan spesies (Smith et al., 2019; Starssburg et al., 2020).  

Melalui Restor, siapa pun dengan akses internet dapat menjadi bagian dari gerakan restorasi. Restor menyediakan informasi baik bagi seseorang yang ingin menjadi relawan untuk kegiatan lokal, komunitas yang ingin mengetahui potensi restorasi dari areanya, mau pun praktisi restorasi yang membutuhkan data ekologi untuk merencanakan dan mengawasi situs restorasi. Pengguna Restor dapat melihat lokasi dan terhubung dengan jejaring inisiatif global untuk memastikan ilmu dan pembelajaran yang berharga dapat dibagikan di seluruh komunitas restorasi ekosistem.  Berkaitan dengan hal ini, timbul pertanyaan tentang Restor sebagai platform restorasi terbuka secara umum terutama bagaimana cara kerjanya dan bagaimana kegiatan restorasi dan konservasi di Indonesia dapat bergabung dan diuntungkan dengan keberadaan Restor.

Guna menjawab pertanyaan tersebut, pada hari Kamis, 10 Maret 2022, Restor berkolaborasi dengan Hutan Itu Indonesia menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) secara daring melalui aplikasi Zoom yang bertajuk Mewujudkan Upaya Restorasi Melalui Restor. Pihak yang terlibat dalam FGD kali ini adalah Local Lead Restor di Indonesia yaitu Annisa Satwika Lestari, Community Enggagement Restor yaitu Simeon Max, Perwakilan Tim Trees4Trees yaitu Novita D. Arianti dan Marketing Communication HII yaitu Abdul Bagas yang bertindak sebagai moderator. 

Annisa Satwaika selaku Lokal Lead Restor di Indonesia menjelaskan fitur-fitur di Retsor (Foto: Bagas)

Rangkaian FGD dibuka pada pukul 15.00 WIB oleh moderator kegiatan, membahas sedikit mengenai peraturan FGD dan menyapa para narasumber. Kegiatan ini dihadiri oleh 38 peserta yang berasal dari berbagai mitra konservasi dan restorasi di Indonesia, hingga masyarakat umum. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pertama, yang diisi oleh narasumber pertama, Annisa selaku Local Lead Restor di Indonesia. Dalam presentasinya, Annisa menjelaskan mengenai latar belakang dibentuknya platform Restor, bagaimana fitur-fitur dalam Restor mampu membantu upaya restorasi di Indonesia sampai bagaimana cara bergabung dan menggunakan Restor. Dalam penjelasan di sesi pertama ini juga Annisa menjelaskan keuntungan-keuntungan yang didapatkan dengan menyetel profil kegiatan secara publik. Masih pada sesi pertama, kemudian Annisa meminta perwakilan Trees4Trees yaitu Novita untuk sedikit menceritakan bagaimana Trees4Trees menggunakan platform Restor untuk mendukung upaya restorasi di wilayah kerjanya. 

Novita selaku perwakilan Trees4Trees menceritakan tentang Donasi Pohon (Foto: Bagas)

Antusiasme para peserta cukup tinggi karena pertanyaan terus bermunculan di kolom chat. Sehingga kegiatan berlanjut ke sesi kedua, yaitu sesi pertanyaan (Q&A). Sementara Annisa menjawab secara langsung, Simeon banyak menjawab pertanyaan di kolom chat. Pertanyaan cukup beragam, mulai dari kegiatan Restor di luar negeri, isu perihal setingan secara publik / privat hingga skala kegiatan yang dapat diunggah di Restor. 

Sesi terakhir dilanjutkan dengan tindak lanjut dan diskusi. Pertanyaan yang diangkat pada sesi ini antara lain apa peran platform restorasi terpadu untuk kegiatan restorasi di Indonesia, apa manfaat (dan kekurangannya) dari pengaturan profil kegiatan secara publik, apa saja tantangan yang dihadapi proyek restorasi di Indonesia dan bagaimana Restor dapat mendukung kegiatan restorasi dan konservasi di Indonesia. Peserta yang hadir banyak bercerita dan memberikan feedback dari apa yang telah disampaikan, terutama mereka yang merupakan perwakilan dari lembaga yang wilayah kerjanya di restorasi. Rangkuman FGD meliputi sesi pertanyaan dan tindak lanjut, dapat diunduh di akhir artikel.

Rangkaian kegiatan FGD diakhiri pada pukul 17.00 WIB dengan closing statement dari masing-masing narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan Restor mampu mendukung upaya restorasi tiap komunitas / lembaga / organisasi secara terpadu guna menampilkan ribuan upaya-upaya lokal yang secara aktif bekerja untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem di seluruh dunia. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan fitur Restor kedepan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang disampaikan pelaku restorasi yang hadir. Restor saat ini sedang mengembangkan versi terbarunya dan akan diluncurkan mendatang pada bulan September 2022. 

Sumber:

[1] Smith, P., J. Nkem, K. Calvin, D. Campbell, F. Cherubini, G. Grassi, V. Korotkov, A.L. Hoang, S. Lwasa, P.

[2] McElwee, E. Nkonya, N. Saigusa, J.-F. Soussana, M.A. Taboada, 2019: Interlinkages Between Desertification, Land Degradation, Food Security and Greenhouse Gas Fluxes: Synergies, Trade-offs and Integrated Response Options. In: Climate Change and Land: an IPCC special report on climate change, desertification, land degradation, sustainable land management, food security, and greenhouse gas fluxes in terrestrial ecosystems. P.R. Shukla, J. Skea, E. Calvo Buendia, V. Masson-Delmotte, H.- O. Portner, D. C. Roberts, P. Zhai, R. Slade, S. Connors, R. van Diemen, M. Ferrat, E. Haughey, S. Luz, S. Neogi, M. Pathak, J. Petzold, J. Portugal Pereira, P. Vyas, E. Huntley, K. Kissick, M. Belkacemi, J. Malley, (eds.)]. In press. 

[3] Strassburg, B.B.N., Iribarrem, A., Beyer, H.L. et al. Global priority areas for ecosystem restoration. Nature 586, 724–729 (2020). https://doi.org/10.1038/s41586-020-2784-9

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Hutan Itu Indonesia. All Rights Reserved.
cross