Dipublikasikan oleh admin pada 23 May 2022
Danau kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, danau ini berada di puncak gunung kelimutu dengan ketinggian 1.690 Mdpl. Nama Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata ‘keli’ yang berarti gunung dan kata ‘mutu’ yang berarti mendidih. Danau ini memiliki luas sekitar 1.051.000 meter persegi dan volume air sebesar 1.292 juta meter kubik.
Terletak di kawasan Taman Nasional Kelimutu
Danau Kelimutu berada dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu yang memiliki luas 5356,50 ha, kawasan Taman Nasional ini berbatasan dengan 24 desa di 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Ende. TN Kelimutu meliputi tiga gunung yaitu Gunung Kelimutu (1640 mdpl), Gunung Kelido (1641 m dpl) dan Gunung Kelibara 1630 m dpl). Ketiga gunung ini muncul karena aktivitas vulkanik. Ketiganya tumbuh dalam kawasan kaldera Sokoria. Gunung Kelimutu merupakan kerucut tertua dan masih terus memperlihatkan aktivitas vulkaniknya hingga saat ini, yang merupakan kelanjutan dari aktivitas vulkanik dari gunung api tua Sokoria (Kelimutu.id).
Warna air danau yang berubah-ubah
Ketiga danau kelimutu mempunyai sejarah mitos yang berbeda-beda, yang paling barat dari tiga danau atau Tiwu Ata Mbupu (tempat jiwa orang tua yang sudah meninggal biasanya berwarna biru). Dua danau lainnya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (tempatnya para jiwa muda-mudi) dan Tiwu Ata Polo (tempatnya jiwa orang-orang meninggal yang semasa hidupnya sering melakukan kejahatan). Danau tersebut dipisahkan oleh dinding kawah yang menjulang dengan ketinggian 35 meter di atas permukaannya. Air di danau tersebut biasanya berwarna hijau atau masing-masing merah.
Dari kepercayaan masyarakat, air danau yang berubah warna merupakan pertanda bahwa akan terjadinya musibah atau bencana, contoh dari kepercayaan ini adalah gempa bumi Flores tahun 1992 yang ditandai dengan perubahan warna danau. Secara ilmiah sendiri, perubahan warna terjadi karena pengaruh dari mekanisme vulkanis di kawasan tersebut. Aktivitas vulkanis yang mendesak gas-gas di dalam bumi hingga keluar ke permukaan, gas itu bereaksi dan bercampur di danau dan menyebabkan perubahan warna air danau (kelimutu.id)
Warna air pada kawah, terutama Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai, dipakai sebagai parameter penting dalam penentuan status aktivitas bencana. Perubahan warna dari hijau menjadi putih menandakan meningkatnya aktivitas Gunung Kelimutu.
Kaya akan kearifan lokal masyarakat setempat
Danau Kelimutu dipercayai menjadi tempat bersemayamnya para arwah leluhur dalam kepercayaan masyarakat etnis Lio, setiap tahunnya masyarakat etnis Lio menggelar ritual tahunan Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata yang menjadi simbol memberi makan arwah leluhur, ritual ini biasa menghadirkan sesajen makanan dan minuman dari hasil pertanian.
Makna dari ritual ini adalah perlindungan terhadap anak cucu, menjunjung persatuan, pertanian dan peternakan yang subur, serta musik hujan dan kemarau yang baik (Mongabay.co.id).
Memiliki panorama sunrise terbaik!
Primadona wisata di Flores ini memiliki keindahan menakjubkan menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Kelimutu sembari disuguhi panorama danau yang indah. Disarankan kamu datang saat pagi hari pukul 5 pagi, untuk menyaksikan matahari muncul perlahan dari balik perbukitan yang mengitari kawasan ini. Kemunculan sang mentari dengan ufuk merah dari balik perbukitan ini memberikan sambutan yang mewarnai langit.
Menuju lokasi Danau Kelimutu
Untuk kamu yang berkeinginan mengunjungi Danau Kelimutu, kamu bisa melakukan perjalanan dari pusat Kota Ende menuju Desa Moni. Jarak Desa Moni menuju gerbang Taman Nasional Kelimutu bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Desa Moni juga bisa diakses lewat Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo, kamu bisa memilih bus atau mini bus jurusan Maumere, kemudian turun di Desa Moni. Harga tiket masuk ke danau ini berada dikisaran >Rp20.000, dan >Rp150.000 untuk wisatawan asing.