Alas Purwo Hutan Paling Tua di Pulau Jawa

Dipublikasikan oleh admin pada 30 Aug 2021

Alas Purwo merupakan hutan diujung timur Pulau Jawa, ekosistem hutan ini terdiri dari hutan hujan dataran rendah. Penamaan Alas Purwo sendiri berdasarkan legenda awal mula penciptaan Pulau Jawa, Alas Purwo sendiri yang artinya “Hutan Permulaan”. Pada tahun 1992 Alas Purwo dijadikan sebagai Taman Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 283/Kpts- 11/1992 tanggal 26 Februari 1992. Hutan ini masuk ke dalam dua kecamatan, Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Alas Purwo punya luas 44.037,30 Ha.

Taman Nasional Alas Purwo, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu;

  1. Perlindungan proses ekologis sistem penyangga kehidupan.
  2. Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
  3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dalam bentuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, dan pariwisata alam

Memiliki sejarah era Majapahit

Pura Giri Saloka | Foto oleh; https://www.asliindonesia.net/

Alas Purwo juga memiliki situs bersejarah mulai dari goa, makam, petilasan, hingga puraTidak heran di tempat ini terdapat berbagai situs peninggalan sejarah, mulai dari goa, makam, petilasan, hingga pura. Salah satu pura yang terkenal berdiri adalah Pura Giri Saloka atau yang dikenal dengan nama lain Pura Kawitan. Pura ini dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke 14. Situs ini sebenarnya ditemukan tanpa sengaja oleh masyarakat desa sekitar Alas Purwo pada tahun 1967.

Beragam jenis flora dan fauna

Savana Sadengan | Foto oleh Alas Purwo/Flickr

Secara umum terdapat lebih dari 700 jenis tumbuhan yang telah teridentifikasi di kawasan dan terbagi dalam 123 famili yang terdiri dari rumput, herba, semak, liana, dan pohon. Terdapat 3 kelas fauna di Alas Purwo yakni Mamalia, Aves, dan Herpetofauna, hutan ini juga jadi tempat bagi Banteng Jawa dan Macan Tutul Jawa hidup yang kini statusnya terancam punah.

Alas Purwo juga memiliki padang pengembalaan Sadengan yang sengaja dibuat, keberadaannya menjadi sangat penting karena merupakan habitat bagi mamalia besar seperti banteng (Bos javanicus), kijang (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus timorensis).

3. Punya beragam destinasi

Ombak di pantai plengkung | foto oleh TN Alas Purwo/Flickr

Taman nasional ini memiliki ragam obyek dan daya tarik wisata alam dan wisata budaya (sea, sand, sun, forest, wild animal, sport and culture) yang letaknya tidak begitu jauh satu sama lain. Plengkung yang berada di sebelah Selatan Taman Nasional Alas Purwo telah dikenal oleh para perselancar tingkat dunia dengan sebutan G-Land. Sebutan G-land dapat diartikan, karena letak olahraga selancar air tersebut berada di Teluk Grajagan yang menyerupai huruf G. Plengkung termasuk empat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan.

Penasaran dengan keindahan lainnya di Alas Purwo? Hutan seluas 40ribu hektar lebih ini bisa diakses melalui rute kota Banyuwangi menuju ke kecamatan Rogojampi, Kec.Srono, Kec. Muncar dan Kec.Tegaldlimo. Dari Tegaldlimo sekitar 10 km akan melalui Jalan Makadam dan menemukan Pos Rawabendo, gerbang utama Taman Nasional Alas Purwo (Andrian).

***

Referensi:

[1] tnalaspurwo.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Hutan Itu Indonesia. All Rights Reserved.
cross