Dipublikasikan oleh admin pada 17 Feb 2022
Udara dan air bersih yang dihasilkan dari hutan yang terjaga, memastikan kesehatan manusia yang tinggal di sekitar hutan tersebut. Setidaknya kalimat itu yang menjadi paradigma kawan-kawan Rimba Raya Conservation, organisasi yang tim HII kunjungi di awal Februari 2022 lalu. Pada hari Jumat, 11 Februari 2022 merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Gerakan Bersih Sungai Seruyan (GBSS) 2022, Berpijak Tanpa Sampah yang diinisiasi oleh Rimba Raya dan Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Rangkaian kegiatan yang mendorong gotong royong di dalam lingkungan masyarakat dalam bentuk lomba desa bersih, lomba poster untuk tingkat SMP agar sedini mungkin anak-anak berani mengkritisi kebersihan sungai, serta lomba foto dan reels untuk menyampaikan seluas mungkin kampanye ini dengan media yang digandrungi hampir di seluruh lapisan masyarakat, media sosial.
Puncak acara berpijak tanpa sampah menghadirkan seluruh elemen yang terlibat pada rangkaian kampanye di satu titik dan memontum berkomitmen untuk sadar akan sampah, dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang dirayakan setiap 21 Februari. Acara ini berlangsung dari pukul 08.0 WIB yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat binaan Rimba Raya, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, LSM hingga pemenang lomba. Bapak Yulhaidir, selaku Bupati Seruyan beserta jajarannya ikut hadir pada kegiatan ini sekaligus meresmikan Klinik Terapung Bajenta Rimba Raya Conservation.
Klinik Terapung Bajenta ini adalah klinik terapung yang pertama di Kalimantan Tengah dan beroperasi di sepanjang Sungai Seruyan, diinisiasi oleh Rimba Raya, untuk fokus menjangkau masyarakat desa sekitar hutan yang lebih sulit diakses dari jalan darat. Kata “Bajenta” sendiri berasal dari bahasa Dayak, yang berarti kasih sayang. Selain lengkapnya peralatan kesehatan yang dimiliki, perahu ini juga memiliki panel surya untuk penerangan saat malam hari dengan memanfaatkan energi terbarukan. Peresmian ditandai dengan penarikan selubung papan nama Klinik Terapung Bajenta Rimba Raya Conservation di Dermaga Desa Sungai Undang, Jumat, 11 Februari 2022. Beliau mengharapkan klinik terapung yang di kelola Rimba Raya Conservation dapat secara rutin melakukan pelayanan kesehatan khususnya di desa desa binaan.
“Di luncurkannya klinik terapung ini, kami harapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya di wilayah bantaran sungai,“ kata Bupati Yulhaidir. Sementara itu, Direktur Eksekutif Rimba Raya Conservation Sylviana Andhella menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk dapat bersinergi bersama pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di sekitar area kerja. Menariknya lagi, saat tim HII berdiskusi lebih jauh bersama tim Rimba Raya, ke depan masyarakat yang berobat tidak perlu membayar dengan uang melainkan dengan bibit pohon yang nantinya akan digunakan untuk restorasi ekosistem Rimba Raya tersebut. Menjaga hutan, menjaga kehidupan, dan turut menjaga kesehatan keluarga kita bersama.
***
Penulis: Abdul Bagas Alkatiri
Penyunting Akhir: Christian Natalie