Dipublikasikan oleh admin pada 20 Jan 2022
Su-re.co adalah sebuah perusahaan think-do-be-tank yang bergerak di bidang lingkungan yang berada di Bali. Su-re.co menandai pertumbuhan dan kolaborasi bersama berbagai mitra penting pada proyek yang saat ini sedang berjalan melalui suksesnya kegiatan “Sixth Sustainability and Resilience Workshop and Second Student Symposium” yang diadakan dengan Green School Bali. Setelah lebih dari enam tahun su-re.co berdiri, tahun 2021 menjadi salah satu tahun terpenting dalam mengembangkan teknologi biogas dan ini menjadi bukti nyata dari peningkatan su-re.co selama setahun terakhir.
Think-Tank
“Sixth Sustainability and Resilience Workshop” adalah bagian dari rangkaian workshop tahunan su-re.co yang bertujuan untuk berkontribusi pada proses pembuatan kebijakan Indonesia dan Nationally Determined Contribution (NDC) dengan menjelaskan proyek su-re.co yang sedang berjalan, yaitu – LANDMARC, TIPPING+, dan Biogas Initiative with Carbon Offset. Workshop yang berlangsung pada 28 Oktober 2021 ini dihadiri oleh 133 perwakilan dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN, LSM, peneliti internasional, dan organisasi masyarakat sipil. Narasumber pada workshop ini adalah Takeshi Takama (CEO su-re.co) dan I Wayan Susi Dharmawan (Pusat Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Selain itu, acara ini juga diisi dengan panel diskusi interaktif bersama tujuh orang panelis: Zainal Arifin (Wakil Presiden Eksekutif bidang Teknik dan Teknologi, PTPLN), Marlistya Citraningrum (Manajer Program IESR), Wilistra Danny (Kepala Sekretariat LCDI, BAPPENAS), J. David Tàbara (Koordinator Proyek TIPPING+), Pilar Martin Gallego (Ilmuwan Penelitian dan Pengembangan di AMBIENTA), Eva Alexandri (Manajer Teknis Ekonometrika Cambridge), dan Moritz Laub (Peneliti di Sustainable Agroecosystems ETH Zurich).
Dua Proyek Komisi Eropa, TIPPING+ dan LANDMARC, yang telah berjalan selama hampir 18 bulan, masing-masing mengidentifikasi masa depan transformasi energi dan peluang mitigasi penggunaan lahan di Indonesia. “Visi dari sistem energi didorong oleh tiga pendorong utama, yaitu ketersediaan sumber daya dan teknologi serta intervensi kebijakan. Lebih khusus lagi, hal ini berfokus pada bagaimana interaksi tersebut akan mengarah pada inovasi yang mendorong situasi saat ini menuju pemanfaatan energi bersih”, papar Cynthia Ismail, peneliti di su-re.co yang memimpin studi kasus TIPPING+ di Indonesia. Pada proyek LANDMARC, su-re.co telah memvalidasi portofolio LMT (Land-based Mitigation Technologies and Practices), skenario pemodelan, serta kolaborasi dan diseminasi dari studi kasus yang dilakukan di Indonesia. Jenny Lieu selaku Manajer Proyek LANDMARC, menekankan, “Kolaborasi pengetahuan dari mereka yang bekerja dengan pemilik tanah, petani, kebijakan pemerintah, pembuat kebijakan membutuhkan dukungan secara intensif. Saya terkesan dengan diskusi komprehensif mengenai NDC yang melampaui topik seputar lahan. Saya berharap untuk melihat lebih banyak kolaborasi seperti ini.”
Do-Tank
Selain komitmen su-re.co dalam kolaborasi berkelanjutan antara pemangku kepentingan di sektor energi bersih dan penggunaan lahan, su-re.co juga aktif dalam pengembangan dan instalasi biogas. Pada tahun 2021, su-re.co telah menyelaraskan proyeknya dalam pengembangan biogas untuk mendukung target COP26 dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) non-karbon dioksida (metana) dan menekankan pentingnya Solusi Berbasis Alam (Nature based solution). Sejak Agustus 2021, melalui hibah yang diberikan oleh GIZ bernama IKI Small Grant, inisiatif biogas su-re.co telah mengeksplorasi potensi pengurangan emisi GRK dari penggunaan pupuk sintetis, kotoran hewan, dan penggunaan kayu bakar. Dalam hal menjual carbon offset, su-re.co sedang mengembangkan teknologi blockchain untuk memotong biaya sertifikasi yang tergolong mahal dan menciptakan sebuah sistem yang mandiri bagi petani. Tim Do-Engineering juga telah memasang biogas di Kintamani, daerah tertinggi di Bali. Pada Desember 2021, su-re.co telah memasang biogas di Desa Catur, yang terkenal dengan komoditas kopi arabika Kintamani di Indonesia. Pak Pulih dan Pak Dadang, dua dari 3500 petani anggota MPIG Kintamani (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis), tidak menyangka dengan kemudahan memasang dan mengoperasikan biogas su-re.co, yang terpenting hasil lain dari biogas dapat berguna sebagai pupuk organik bagi sistem pertanian secara gratis.
Tim DO-Business kami pun telah berkolaborasi dengan berbagai mitra di seluruh Indonesia untuk menambah akses pasar petani dalam menjual produk kopi & coklat. Selain itu, kami baru saja meluncurkan produk Kenari dan olahan Kenari yang bekerjasama dengan Sinar Hijau Venture dalam memberdayakan hasil pertanian dari petani di Maluku. Kami membawa produk cerdas-iklim lebih dekat dengan semua kalangan.
Be-Tank
Tidak ada yang boleh tertinggal dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan – itulah salah satu nilai SDG. su-re.co mengundang lebih banyak komunitas untuk belajar tentang penelitian dan bisnis keberlanjutan dengan menerapkannya secara langsung bagi mereka sendiri dan orang lain. Kolaborasi yang dilakukan termasuk pelatihan secara daring dan program pendidikan untuk siswa sekolah dasar dan perguruan tinggi di Indonesia dan Jepang. Green School Bali mempercayai keahlian yang dimiliki oleh su-re.co dalam mengorganisir pembelajaran mengani SDG dan membawa lebih banyak peluang proyek keberlanjutan. Oleh karena itu, dari Juli hingga Desember 2021, su-re.co dengan penuh semangat mendukung banyak kunjungan lapangan dan kegiatan kelas untuk merangsang pemahaman siswa dan guru Green School Bali melalui proyek pengembangan lingkungan dan masyarakat yang interaktif. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi dasar-dasar penelitian, visioning dan backcasting, proyek penyaluran air, kelas kakao dan kopi, proyek pengembangan biogas, dan mengadakan acara amal dengan mitra su-re.co. Salah satu yang menarik adalah Second Student Symposium yang dipimpin oleh siswa Green School Bali. Kegiatan ini menampilkan pencapaian para siswa dan keterlibatan pemuda dalam upaya perubahan iklim. Simposium diakhiri dengan kegiatan focus group discussion yang dipimpin para siswa tentang perspektif pemuda dan sektor pendidikan terhadap transisi energi terbarukan, penyeimbangan karbon dengan teknologi blockchain dan manajemen penggunaan lahan.
Selain acara yang dipimpin oleh para siswa, su-re.co juga melibatkan petani untuk secara aktif menyelenggarakan acara dalam pendidikan iklim dan secara berkelanjutan memelihara biogas dan memaksimalkan penggunaannya. Untuk mendukung lebih banyak petani, su-re.co telah memfasilitasi Sekolah Lapang Iklim (SLI) dalam 10 tahun terakhir dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) setempat. Bermitra dengan Rikolto pada tahun 2021, su-re.co mengadakan lokakarya SLI dan pengelolaan limbah untuk 40 petani di Jambi dan Flores untuk meningkatkan pemahaman petani dan penyuluh tentang informasi cuaca dan iklim untuk lebih beradaptasi dengan dampak perubahan iklim pada pertanian dan perkebunan.
SLI juga didukung oleh tim bisnis su-re.co yang berkelanjutan. Selain proyek dan pelatihan, su-re.co juga menghasilkan produk cerdas-iklim dari petani mereka di Flores dan Bali. Produk-produk ini dijual secara online dan di toko-toko di Bali. Produk su-re.co meliputi kopi (su-re.coffee), coklat (su-re.cocoa), kacang kenari kering dan biji vanili kering (lihat lebih lanjut di https:// www.su-re.co/things-we-make ). Produk-produk ini diproduksi menggunakan praktik pertanian cerdas-iklim dan hasil penjualan bertujuan untuk mendukung kegiatan pelatihan dan pemberian hadiah bagi petani. Kami menyelenggarakan SLI untuk memberdayakan pertanian lokal dan memberikan biogas kepada petani lokal sebagai sebuah gift yang dapat menghasilkan energi bersih dan pupuk organik.
Proyek penelitian, pengembangan biogas, pelatihan keberlanjutan dan produk cerdas-iklim sangat terbuka dengan kolaborasi dari berbagai pihak dari peneliti, pemangku kepentingan dan organisasi. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sustainability and Resilience (su-re.co) melalui email info@su-re.co.