Dipublikasikan oleh admin pada 21 Jul 2021
Oleh: Indah Puspita Sari (Sukarelawan Hutan Itu Indonesia)
Hutan Itu Indonesia (HII) menyelenggarakan Kelas Jadi Bisa untuk para sukarelawan HII di berbagai daerah bersama Farwiza Farhan pendiri HAKA (Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh). HAKA sendiri merupakan LSM lingkungan yang berjuang menuju keseimbangan ekologi dan sosial di Aceh. Farwiza Farhan adalah pegiat lingkungan dengan latar pendidikan Biologi Kelautan di Australia, dan melanjutkan studi S2 jurusan Management Lingkungan, dengan berbagai pengalaman profesi di beberapa perusahan dan organisasi.
Salah satu aksi dalam menjaga lingkungan adalah dengan melakukan kampanye positif, beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan memulai kampanye positif yang disarankan Kak Wiza, diantaranya;
“Salah satu kunci mengapa sampa sampai saat ini HAKA dapat bertahan adalah karena komunikasi yang baik mulai dari pencarian SDM, mengumpulkan dana, serta pendekatan dan sosialisai kepada masyarakat”. kata Kak Wiza dalam paparan presentasinya.
Baca juga: Ini Inspirasi dari Hutan Ala Kathrinna Rakhmavika Menyambut Hari Hutan Hujan Sedunia
Beberapa contoh kampanye yang sukses dilakukan oleh HAKA adalah
Kampanye akan berhasil jika masyarakat ambil peran, Karena peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan. Salah satunya adalah peran wanita seperti para ranger perempuan di Aceh di mana hampir semuanya adalah para perempuan yang melakukan aksi jaga hutan dengan cara menegur dan pelaporan terhadap para pemburu liar, perambahan hutan, yang pada umumnya masih dilakukan oleh masyarakat setempat.
“Para perempuan adalah orang terdekat yang ada di lingkungan hutan dan kelompok yang terkena langsung dari kerusakan lingkungan seperti banjir”. tambah Kak Wiza.
Lalu bagaimana dengan membuat sebuah petisi? Apakah cara itu efektif dalam kampanye positif?
Dalam paparannya, kak Wiza menjawab bahwa petisi dapat menjadi salah satu cara dalam memenangkan kampanye. Karena melalui petisi ini, pesan akan sampai kemasyarakat dan para pihak pembuat keputusan. HAKA juga pernah melakukan petisi salah satunya adalah Petisi satgas Red & KP4 terkait moratorium 2010.
Melalui petisi dapat menggerakkan peran kaum muda dalam berkampanye, karena kaum urban memiliki akses besar memberi pengaruh kepada pengambil keputusan. Lalu peran kaum muda diwilayah pinggiran kota adalah kaum yang lebih mengenal lingkungan karena berada langsung dilingkungan. Hanya saja kaum pinggiran kota memiliki kekurangan dalam pendidikan, kehidupan sosial, sehingga keputusan yang diambil cendrung destruktif, karena itu pentingnya sosialisasi kepada mereka agar hutan tetap terjaga. Meskipun kak Wiza mengatakan bahwa dalam kampanye lingkungan memang akan menemukan kesulitan, khususnya dalam hal desain karena lebih sulit dibuat seapik mungin agar tumbuh rasa ingin tahu dan kecintaan kepada lingkungan.
Baca juga: Resensi Buku: Manfaat Hutan bagi Kehidupan
Ilmu lainnya agar kampanye seksi dan sukses ala kak Wiza adalah aspek pemetaan, dimana memiliki tiga cara yaitu :
Intinya banyak cara dalam melindungi lingkungan, seperti :
Diakhir sesi “ Kelas Jadi Bisa” kak Wiza merangkum cara agar kita tahu bagaimana memulai kampanye positif, yaitu :
http://slkjfdf.net/ – Ofupowuy Ijepfisad sax.jlox.hutanitu.id.xmi.kz http://slkjfdf.net/