Dipublikasikan oleh admin pada 14 Apr 2022
Apa yang kamu tahu saat pertama kali mendengar kata “Hutan”? Pada tulisan kali ini, Minho sapaan akrabnya dari mimin HII mau berbagi tulisan untuk kamu para pembaca tentang apa itu hutan. Yuk, simak!
Definisi hutan
Menurut Emmy Primadona – Project Coordinator Warsi menyebutkan bahwa hutan adalah “Masyarakat pepohonan, kesatuan ekosistem, bentang alam yang luas, sumber daya hayati (flora dan fauna), dan keterhubungan yang tidak terpisahkan”.
Sementara Undang-Undang Kehutanan Nomor 41/1999 menyatakan bahwa hutan “adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan”. Dalam Peraturan Menteri Kehutanan P.14/2004 mendefinisikan hutan sebagai “lahan dengan luas minimum 0,25 hektar, dengan tutupan tajuk pohon setidaknya 30% dan dengan pepohonan mencapai tinggi 5 meter”.
Hutan Indonesia adalah hutan berjenis tropis
Hutan di Indonesia didominasi oleh tipe hutan hujan tropis yang dimana Indonesia sendiri terletak di daerah iklim tropis yang dilintasi garis Khatulistiwa. Dengan segala kelebihannya, hutan hujan tropis Indonesia merupakan yang terluas ke-3 di dunia, memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, dan merupakan supermarket alam yang menyediakan banyak kebutuhan bagi manusia.
Karakteristik hutan Indonesia berdasarkan bentang alam:
Hutan Indonesia berdasarkan fungsi:
Dari jenis-jenis hutan tersebut, ada beberapa contoh peranan dan fungsi hutan, seperti berikut:
Berbicara kondisi hutan, pastinya kita harus tahu kondisi hutan Indonesia sampai hari ini. Berdasarkan data, luas lahan di Indonesia seluas 95.6 juta ha. Dari luas tersebut, 92,5% merupakan lahan berhutan atau 88.4 juta ha berada di dalam kawasan hutan. Lalu, dari kawasan hutan tersebut, 46.9 juta ha merupakan hutan primer, 43.1 juta ha merupakan hutan sekunder, dan 5.4 juta ha merupakan hutan tanaman. Dengan keanekaragaman dan kekayaan yang tinggi, pastinya selalu ada ancaman yang akan dihadapi dari keberlangsungan hutan itu sendiri, seperti:
Dari tiga poin ancaman tersebut, perlu diperbanyak upaya-upaya dalam mengurangi dampak ancaman, salah satunya adalah melalui praktik berkelanjutan dalam mengelola hutan berbasis masyarakat, Emmy menjelaskan dalam webinar Kelas Jadi Bisa yang diselenggarakan 9 April 2022 sebagai berikut:
Dengan adanya pengelolaan hutan berbasis masyarakat, akan mengurangi ancaman kepada hutan. Karena masyarakat bisa merasakan dampak langsung dari keberadaan hutan. Sehingga timbul rasa ingin menjaga hutan dari berbagai ancaman. Emmy yang mewakili organisasi Warsi, menyebutkan bahwa Warsi memiliki program untuk menjaga hutan melalui Program Pohon Asuh. Program pemanfaatan tegakan hutan (pohon) tanpa harus menebang pohon dan merusak hutan. Program ini juga merupakan bentuk penghargaan yang diberikan publik kepada masyarakat yang berada disekitar hutan yang telah menjaga hutan. Program ini sudah berjalan di beberapa provinsi di Indonesia seperti Bengkulu, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan Timur.
Pastinya, program ini sangat penting karena hutan merupakan penghasil oksigen yang baik untuk kehidupan, mendukung dan menjaga keanekaragaman hayati, dan menjadi wadah untuk masyarakat berdonasi dan berkontribusi.
Tulisan ini merupakan bagian dari Kelas Jadi Bisa – Hutan Itu Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 9 April 2022
Ditulis oleh Muhammad Nur Alamsyah, diedit oleh Andrian Pramana
[…] Baca juga : Forest 101 : Mengenal Hutan Lebih Dekat […]