Cerita dari Lemo Nakai Uniknya Mendayung Kopi Di Desa Batu Raja R

Dipublikasikan oleh admin pada 30 Nov 2022

Kalau mendengar kata mendayung pikiran kita langsung tertuju ke olahraga dayung namun lain cerita kalau di Desa Batu Raja R, mendayung adalah istilah roasting kopi yang dilakukan oleh para perempuan di desa ini.

Sebagai salah satu minuman keseharian bagi masyarakat di Desa Batu Raja R, kopi selalu disajikan dalam setiap kesempatan mulai dari menerima tamu, kegiatan keagamaan, upacara adat, dan aktivitas sehari-hari. Kopi yang dikonsumsi juga merupakan hasil kebun sendiri. Salah satu petani kopi yang kami temui adalah Pak Halim, beliau sudah 6 tahun menjadi petani kopi, ia punya 3.200 batang kopi lho, sekali panen kopi beliau bisa menghasilkan jumlah kopi yang tidak sedikit.


Yang menarik saat kami datang berkunjung adalah cara meroasting-nya yang masih tradisional, kegiatan me-roasting atau sangrai kopi ini biasanya dilakukan oleh para perempuan, katanya ini adalah peranan mereka, sang suami bertugas untuk memanen kopi dan merawat kebun kopi. Jadi istilahnya saling berbagi peran antara kepala keluarga dan ibu rumah tangga.

Proses mendayung kopi yang dilakukan oleh para ibu rumah tangga di Desa Batu Raja R

Sebelum proses mendayung kopi ini, tentunya kopi yang setelah dipanen dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama satu minggu, kemudian dilakukan pemisahaan antara kulit dan biji kopi. Nah setelah pemisahaan ini barulah masuk ke dalam tahap roasting (sangrai).

Para ibu rumah tangga di Desa Batu Raja R sedang me-roasting kopi hasil panen

Proses roasting dilakukan diatas tungku dengan wajan khusus, uniknya roasting atau mendayung kopi ini dilakukan tidak sendirian tapi bersama tetangga atau kerabat. Kegiatan mendayung kopi membutuhkan waktu selama 1 jam, dan dilakukan oleh 2-4 orang.

Yang paling seru dalam mendayung kopi ini adalah jadi tempat untuk bercengkrama satu sama lain, ngobrol kesana kemari, tak hanya itu sesekali juga diikuti nyanyian atau pantun dengan bahasa rejang, Disinilah letak keseruan dan keunikannya. Selain itu kita bisa melihat perjuangan dari para perempuan dan para ibu rumah tangga yang tak kenal panasnya bara api dan lelahnya mendayung kopi selama 1 jam.

Hasil kopi yang sudah melalui proses roasting

Kopi itu ibaratya jadi obat pening, kalau lagi pusing pasti minum kopi, jadi kopi itu bagian dari kebahagiaan. Bu Halimah Istri dari Pak Halim Petani Kopi di Desa Batu Raja R

One comment on “Cerita dari Lemo Nakai Uniknya Mendayung Kopi Di Desa Batu Raja R”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2024 Hutan Itu Indonesia. All Rights Reserved.
cross