Dipublikasikan oleh admin pada 23 Jan 2021
Oleh : Uman (Sukarelawan Hutan itu Indonesia)
Green Moluccas yang saat ini di gawangi Kak Wiwin (kepala divisi kampaye advokasi Green Moluccas) merupakan komunitas lingkungan yang ada di Maluku, Green Moluccas merupakan inisiasi para pemuda yang tinggal di sekitar pantai, mereka prihatin akan keadaan hutan mangrove yang kian hari semakin jarang ditemui, kegiatan mereka fokuskan pada tiga divisi, yang pertama sosial interprize, fungsinya untuk mengedukasi masyarakat membuat bank sampah. Kedua, green education melakukan pelestarian lingkungan dengan mendirikan sekolah alam untuk masyarakat, secara khusus anak-anak pemulung, kurikulum yang dibawa adalah pelestarian lingkungan tempat tinggal, yang ketiga yakni kampanye dan advokasi di mana mereka berkomitmen untuk terus berupaya dalam menyelamatkan dan melestarikan lingkungan khususnya hutan di Maluku, sesuai dengan motto mereka “jika bukan kito orang siapa lagi, kalo bukan sekarang kapan lagi…!!!”
Green Moluccas dibentuk untuk mengedukasi masyarakat agar merawat mangrove yang merupakan salah satu kekayaan masyarakat Maluku, dimana mangrove merupakan tumbuhan endemik yang hidup di daerah pesisir pantai air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut, mangrove banyak hidup di tempat yang mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik, tidak banyak tumbuhan yang mampu hidup di tempat seperti ini, kecuali mereka yang mampu beradaptasi dan berevolusi dengan cepat, karena mangrove adalah tanaman yang memiliki segudang manfaat maka perlu adanya perawatan khusus dengan cara adopsi mangrove secara berkala, merawat kemudian menjaganya dari tangan jahil, dan mengganti mangrove yang sudah mati agar tanaman mangrove terus dapat tumbuh baik dan tetap memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan khususnya masyarakat pesisir Maluku.
Secara jangka panjang masyarakat di pesisir pantai sudah merasakan langsung manfaat dari tanaman mangrove, apa lagi masyarakat yang tinggal di pesisir merupakan daerah yang banyak terdapat hutan mangrove, biota laut, dan burung-burung. Selain untuk rumah, dan tempat pelestarian satwa khas pesisir untuk kemudian dapat menyediakan sumber makanan baru, fungsi lainya adalah mencegah abrasi dan menciptakan hawa yang sejuk guna mengimbangi pemanasan global yang semakin hari kian mengkhawatirkan, saat ini tanaman mangrove mengalami menurunan lahan karena pembangunan yang masif di Maluku, dengan demikian pengetahuan masyarakat harus dilengkapi dengan ide pembangunan yang berkelanjutan, maka perlu adanya edukasi kepada masyarakat untuk senantiasa merawat mangrove.
Kita semua tentu yakin bahwa hutan Mangrove di sepanjang pantai Nusantara ini merupakan kekayan yang tidak diberikan secara cuma-cuma, perlu adanya kesadaran dan gerak bersama untuk merawat dan melestarikan hutan mangrove agar mampu dinikmati generasi berikutnya.