Bersuara Melalui Karya Bersama Kidung Saujana

Dipublikasikan oleh admin pada 30 Jul 2021

Oleh: Rizana Hasna Yusuf – Sukarelawan Hutan Itu Indonesia

Hore Hutan yang diselenggarakan melalui Live Instagram pada 26/06/2021 membawakan tema ‘Bersuara Lewat Sebuah Karya’ dengan narasumber Kidung Saujana.

Pria yang sering disapa Mang Kidung ini adalahmusisi sekaligus aktivis. Inspirasi pertamanya untuk dekat dengan alam bebas berawal ketika ia duduk di bangku sekolah dasar, ia menemukan sebuah buku petualangan, hal itu membuat ia suka berpergian untuk mendaki gunung, bukit, dan tempat alam lainnya. Dulu, baginya mendaki gunung hanya semata-mata untuk mencari kesenangan dan ketenangan. Namun pada tahun 2014, sejak ia bergabung dan berkumpul dengan rekan-rekannya ia mulai membicarakan salah satu kerusakan gunung dan danau yang ada di kota Bandung. 

Di masa pandemi seperti saat ini, mang Kidung dan rekan-rekannya terlibat dalam ekspedisi ekspedisi garis langit. Perjalanan ini mereka tempuh dengan menggunakan sepeda. Mereka memilih untuk bersepeda karena jarak yang di tempuh cukup jauh dan mereka membutuhkan data-data lokalitas konservasi di setiap kilometer perjalanan yang ditempuh. Bagi mereka, perjalanan yang panjang ini dapat memunculkan adanya keterikatan emosional yang akan terjalin disetiap perjalanan dan menciptakan jejaring untuk menciptakan kekuatan yang lebih besar agar dapat menghentikan kerusakan lingkungan. Untuk menyelaraskan program perjalanan ini dengan adanya pandemi yang terjadi, mereka harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan berbahagia. Karena menurut mang Kidung kebahagiaan adalah vaksin yang kita perlukan. 

Perjalanan Ekspedisi Garis langit ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan pengetahuan tentang lokalitas konservasi yang tersebar, khususnya di Indonesia hingga asia tenggara. Perjalanan ini memiliki visi untuk menyebarkan sedikit pengetahuan untuk suatu hal yang lebih besar suatu hari nanti. Dengan cara menyebarkan sebanyak mungkin tentang etika kawasan dan mengimplementasikannya ke masyarakat. Dengan adanya implementasi tersebut masyarakat menjadi tau apakah ia memiliki akses terbatas atau justru tidak memiliki akses sama sekali di alam bebas. Apabila masyarakat telah mengetahui dan memahami hal tersebut maka kelestarian ekosistem akan terjamin. Lestari adalah sesuatu yang utuh sejak awal dan selama-lamanya. Selain itu, Hutan akan tetap utuh dan tidak ter intervensi oleh manusia yang nantinya akan menyebabkan degradasi lingkungan. 

Pada era digital seperti saat ini, media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar apabila kita menggunakannya dengan baik dan bijak untuk menyebar luaskan kampanye positif. Sebuah gerakan bisa menjadi besar ketika kita memperjuangkan apa yang ingin kita sampaikan di media sosial. Media sosial juga merupakan wadah untuk edukasi bagi banyak orang. Menurut mang Kidung, beberapa cara untuk mengedukasi masyarakat melalui media sosial adalah dengan cara menyampaikan kenyataan yang sesungguhnya (fakta) yang didukung oleh data, selain itu juga dengan menyentuh bagian sensitif yang berhubungan dengan keseharian masyarakatyang dimana saat ini masyarakat tidak bisa lepas oleh alam. Bagian terpenting yang dilakukan oleh mang Kidung adalah mengedukasi melalui karya seperti lagu, buku, puisi dan lain sebagainya.

Salah satu karya dari mang Kidung yang berjudul “Hutan yang Terluka” merupakan potret dari jejak-jejak kerusakan yang ditinggalkan oleh manusia. Karya ini dibuat dengan tujuan ingin menunjukan sebuah hutan penyangga terakhir di kota Bandung yang sedang tidak baik-baik saja dikarenakan adanya kegiatan manusia yang mengatas namakan kecintaannya kepada alam. Selain Hutan yang terluka, terdapat juga karya yang berjudul “Sekapur Sirih Perjalanan” merupakan buku pertama dari perjalanan ekspedisi di Sumatera. Sekapur Sirih Perjalanan ini terbit sebagai antalogi puisi dimana puisi didalamnya berhubungan tentang alam, perjalanan dan cinta. Mang Kidung dan rekan-rekannya akan terus keras kepala mengeluarkan karya-karya yang bisa hidup dan mengembara untuk mencari penikmatnya masing-masing. Dan mereka percaya bahwa suatu saat nanti, semua manusia akan sampai di titik kesadaran bahwa mereka harus mulai menjaga lingkungan.

Untuk mencintai hutan, kita dapat memulainya dengan melakukan hal yang sederhana. Seperti mengurangi membeli ataupun mengkonsumsi sesuatu yang sifatnya akan menjadi sampah, membawa botol minum sendiri, dan sering berdiskusi dengan orang sekitar kita mengenai lingkungan. Butuh proses yang panjang untuk membuat orang sadar akan pentingnya menjaga dan mencintai hutan. Yang harus kita lakukan adalah memberikan contoh dan pemahaman kepada orang disekitar kita agar suatu saat nanti ia akan menjadi sadar akan pentingnya menjaga hutan (Adrian).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Hutan Itu Indonesia. All Rights Reserved.
cross